Translate

Sekilas tentang GIS (2)

Sejak tahun 1970 an, SIG mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan ini terutama perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi antara lain:

- Revolusi teknologi informsi; teknologi komputer, remote sensing dan Global Positioning Systems.Teknologi komunikasi.
- Menurun drastisnya harga komputer dan meningkatnya kecepatan kerja komputer.
- Meningkatnya fungsi software dan kemudahan penggunaannya.
- Terbuktinya pepatah “satu gambar bernilai ribuan kata”.
- Roman muka bumi berkaitan kehidupan kita.
SIG mempunyai kelebihan tersendiri dibanding sistem informasi lainnya, yakni mempunyai kemampuan menyesuaikan data dari sumber yang berbeda untuk analisa kecenderungan masa datang dan evaluasi keruangan akibat pembangunan. SIG merupakan peralatan yang efektif untuk pelaksanaan dan memonitor
infrastruktur daerah. Pemakaian SIG semakin populer untuk perencanaan proyek, membuat keputusan yang lebih baik, analisis secara visual dan memperbaiki keterpaduan organisasi.

Komponen SIG

SIG memiliki 5 komponen, yaitu hardware, software, data, manusia dan metode

 

  1. Hardware : Hardware merupakan isi sistem komputer yang menjalankan software SIG. Scanner dan meja digitizer merupakan hardware untuk mengubah gambar ke sistem digital dan vectorisasi objek peta. Printer dan plotter merupakan alat output SIG. 
  2. Software : Software untuk menjalankan SIG terdiri atas sistem operasi, compiler dan program aplikasi. Sistem Operasi (Operating System/OS): mengendalikan seluruh operasi program, juga menghubungkan perangkat keras dengan program aplikasi. Untuk PC: MS-DOS (IBM PCs) dan WINDOWS adalah sistem operasi yang banyak digunakan. Untuk Workstation: UNIX dan VMS adalah OS yang dominan. Compiler: menerjemahkan program yang ditulis dalam bahasa komputer pada kode mesin sehingga CPU mampu menjalankan program yang harus dieksekusi. Bahasa kompiler yang biasa digunakan adalah C, Pascal, FORTRAN, BASIC, dll. Program Aplikasi: Software SIG dilengkapi fungsi dan alat untuk menyimpan, menganalisa dan menampilkan informasi geografis. Beberapa software SIG yang digunakan antara alin, Mapinfo, Arc/Info, ArcView, ArcGis, Grass, dan MapWindow. Software SIG ada yang bersifat “open sources” yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja tanpa memberikan bayaran dan ada yang harus membayar. Software open sources yang berkembang hingga saat ini adalah GRASS (saat ini sudah versi 6.2) yang berbasis LINUX dan MapWindow yang berbasis microsoft.
  3. Data : Data geografis dan data tabular yang menyertainya dapat diperoleh di ruang kerja atau melalui pembelian dari provider data komersil. Lembaga resmi yang menyediakan data digital. DiIndonesia lembaga yang menghasilkan data digital misalnya, Bakosurtanal yang menghasilkan peta digital rupa bumi.
  4. Manusia : Pemakai SIG dimulai dari teknisi yang merancang dan memelihara sistem hingga pemakai sistem. Ketrampilan operator sangat menentukan efektivitas input data, perbaikan data, manipulasi data
    sesuai dengan tujuan projek dan tampilan hasil kerja SIG. Dalam operasi SIG manusia yang mengoperasikannya dapat dipilah atas, teknisi, operator dan programmer.
  5. Prosedur : Ada beberapa teknik yang digunakan untuk menghasilkan peta dan pemakaian lanjutan untuk suatu proyek. Pembuatan peta dapat dilakukan secara otomatis membuat data vector dari raster
    atau dilakukan secara manual menggunakan penyaiaman image. Sumber peta digital dapat diperoleh dari survei atau citra satelit.
____________________________________________________________________________________

Beberapa bidang utama aplikasi SIG adalah:

- Perbedaan arus perencanaan Perencanaan kota, perumahan, perencanaan transportasi, konservasi arsitektur, design kota dan landskap.
- Network jalan Rute dan jadwal lalu lintas, lokasi dan tempat pilihan serta perencanaan bencana.
- Sumberdaya alam Pengelolaan dan analisis pengaruh lingkungan terhadap sumberdaya objek wisata dan alamiah, daerah banjir, wetland, acuifers, kehutanan dan kehidupan liar.
- Keberadaan bahan berbahaya dan beracun, model air tanah, studi habitat kehidupn liar dan perencanaan rute migrasi.
- Pembagian lahan Zoning, pemeriksaan rencana pewilayahan, pemilikan lahan, analisis pengaruh lingkungan, manajemen kualitas alam dan perbaikannya.
- Manajemen fasilitas Lokasi pipa dan kabel di bawah tanah, perencanaan, jalur pemakaian energi. 
Keberhasilan SIG tergantung pada: 

- Data peta dan
- Software komputer dalam melakukan perhitungan dan analisis SIG memerlukan software dan data yang baik dan juga sumberdaya manusia. Paket software SIG merupakan kombinasi dari map  geometry yang dikelola oleh teknik grahics and computer aided design (CAD) serta informasi attribut yang dipasilitasi teknik spreadsheet dan database.
____________________________________________________________________________________

-Fungsi Utama SIG
 
1.Mengambil Data

Data yang digunakan SIG selalu diperoleh dari berbagai jenis dan disimpan dengan cara yang berbeda. SIG menyediakan alat dan metode untuk mengintegrasikan data yang berbeda ke suatu format sehingga dapat dibandingkan dan dianalisa. Sumber data utama diperoleh dari digitasi manual dan penyiaman (scanning)
foto udara, lembaran peta dan seperangkat data digital yang sudah ada. Remote sensing dan GPS merupakan sumber data SIG yang terus berkembang.Pengambilan data melalui digitasi manual masih merupakan
metode yang umum untuk memasukkan peta ke SIG. Peta yang akan didigitasi diletakkan di meja digitizing, lalu digitasi dilakukan dengan menggunakan kursor atau mouse untuk mengikuti feature yang ada di peta. Feature dapat berupa garis batas antar bagian peta, sebahagian berbentuk garis (sungai, jalan dst) atau berupa titik (titik sample, statisun hujan dll). Meja digitizing secara electronik mencatat posisi kursor.
Selain digitasi, untuk memperoleh data adalah dengan memanfaatkan scanner. Penyiaman (scanning) lebih cepat memasukkan data dibanding digitasi manual. Hasil scannner merupakan citra raster digital yang berisi sel-sel dalam jumlah besar dan tersusun sebagai kolom dan baris. Pekerjaan penyiaman yang baik diperoleh dari peta yang bersih, sederhana, terhubung ke hanya satu feature dan tidak mengandung informasi seperti teks atau gambar simbo. Contoh, pada peta kontur hanya berisi garis kontur, tanpa tanda tinggi, jaringan drainase atau infrastruktur. Penyiaman dan konversi data dapat dilakukan dengan software seperti Raster to Vector (R2V).

2. Konversi Data

Saat data dimanipulaasi dan dianalisis, format semua data harus sama. Biasanya konversi yang dilakukan dari vector ke raster, karena sebagian besar analisis dilakukan dalam bentuk raster. Tranformasi data vector menjadi raster dilakukan dengan menumpangtindihkan grid dengan menggunakan ukuran sell yang ditentukan. Konversi data raster ke data vector dilakukan untuk mengurangi penyimpanan data karena data yang disimpan dalam data raster membutuhkan ruang yang lebih besar dibanding data vector.File data digital dengan data spasial dan atributnya dapat ditampilkan dengan berbagai cara. Misalnya berdasarkan administrasi, jenis tanah atau lainnya. Pada beberapa kasus konversi perlu dilakukan sebelum data dimasukkan sebagai database. Data atribut umumnya menggunakan dBase dan Oracle, juga program spreadsheet seperti Lotus, Quatro atau Exel. Citra remote sensing merupakan data digital yang direkam oleh
satelit dan disimpan dalam database citra tersendiri. Biasanya dikonversi ke bentuk database (raster) sebelum diturunkan.

3. Menyimpan Dan Memperbaharui Data

Data yang terkumpul dan terintegrasi dapat disimpan dan diperbaharui oleh SIG yang menyediakan fasilitas penyimpanan dan perbaikan data. Pengelolaan data yang efektif menyangkut aspek keamanan data, integrasi data, penyimpanan dan perbaikan data dan pemeliharaannya. Integrasi dan konversi data merupakan salah satu bagian dari tahapan input data SIG.

4. Interpretasi Dan Analisi Data

Kebutuhan selanjutnya adalah menginterpretasi dan analisis informasi kwantitatif dan kwalitatif yang terkumpul. Misalnya, citra satelit dapat membantu ahli pertanian untuk menentukan produksi pertanian per hektar untuk daerah tertentu. Untuk itu para ahli memiliki data curah hujan selama 6 bulan sebelumnya yang
dikumpulkan dari stasiun pengamatan cuaca. Data curah hujan dapat diinterpolasi untuk memperoleh peta tematik yang menunjukkan isohyets atau garis kontur curah hujan. Para ahli juga harus mempunyai peta tanah daerah yang menunjukkan kesuburan dan kesesuaian untuk pertanian.



No comments: